Assalamualaikum
wr.wb.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjI0rpxXeAg4UOTbCEn5FZHnm4-OV2AxJ-oIF8Ob4kC7U-WTZ79p4zuhUorFBe3hoVUAFnwLFKDxKCgZEOG0zaQIwCNQresqhyphenhyphen7KkinQ7tJlF2mVSRGTX3k1BZu4ccjSD-4G7hQ87bFuGc/s200/mengaji.jpg)
1. Membersihkan mulut dan menggosok gigi
terlebih dahulu dengan siwak
Dengan tujuan agar ketika membaca Al-Quran,
mulut terasa segar dan wangi dan membaca pun dapat dilakukan enak dan tenang.
2. Mensucikan diri dengan wudhu terlebih
dahulu
Berwudhu sebelum menyentuh dan membaca
Al-Quran merupakan perilaku penting agar diri ini dalam keadaan suci terhindar
dari hadas kecil maupun hadas besar. Karena Al-Quran merupakan Kitab suci yang
harus dijaga kebersihan dan kesuciannya, seperti yang dikatakan oleh shahih
Imam Haromain berkata ” Orang yang membaca Al-Quran dalam keadaan najis, dia
tidak dikatakan mengerjakan hal yang makruh, namun dia telah meninggalkan
sesuatu yang utama”.(At-Tibyan, hal. 58-59)
3. Membaca dengan suara yang lembut, pelan
(tartil), tidak terlalu cepat agar dapat memahami tiap ayat yang dibaca
Rasulullah SAW dalam sabda mengatakan “Siapa
saja yang membaca Al-Quran sampai selesai (Khatam) kurang dari 3 hari, berarti
dia tidak memahami”. (HR. Ahmad dan para penyusun kitab-kitab Sunan)
Bahkan sebagian dari para Sahabat Rasulullah
membenci pengkhataman Al-Quran sehari semalam, dengan berdasarkan hadits
diatas. Rasulullah SAW sendiri menyuruh sahabatnya untuk mengkhatamkan Al-Quran
setiap 1 minggu (7 hari) (HR. Bukhori dan Muslim) begitu pula yang dilakukan
oleh Abdiullah Mas’ud, Utsman bin Affan, Zaid bin Tsabit mereka mengkhatamkan
Al-Quran seminggu sekali.
5. Membaca Al-Qur’an dengan khusyu’, penuh
penghayatan, dengan hati yang ikhlas, mampu menyentuh jiwa dan perasaan bila
perlu dengan menangis
Allah SWT menerangkan pada sebagian dari
sifat-sifat hambaNya yang shalih adalah “Dan mereka menyungkur atas muka mereka
sambil menangis dan mereka bertamba khusyu”. ( QS.Al Isra :109 ). Teteapi tidak
demikian bagi seorang hambaKu dengan pura-pura menangis dengan tangisan yang
dibuat-buat.
6. Membaguskan suara ketika membaca Al-Quran
Dalam sabda Rasulullah SAW yang berbunyi
“Hiasilah Al-Quran dengan suaramu.”(HR. Ahmad, Ibnu Majah dan Al-Hakim). Di
dalam hadits lain dijelaskan, “Tidak termasuk umatku orang yang tidak melagukan
Al-Qur’an.” (HR. Bukhari dan Muslim). Dalam pengertian dari hadits tersebut
adalah membaca Al-Quran dengan baik dan benar mengerti makhroj (tanda baca),
harakat ( panjang pendeknya bacaan), mengerti tajwid dsb. Sehingga tidak
melewatkan hukum dan ketentuan dari membaca Al-Quran, bila sudah cukup mengerti
lantunan dari tiap-tiap ayat yang dibacakan agar terdengar indah dan menyentuh
Qolbu.
7. Membaca Al-Qur’an dimulai dengan
isti’adzah.
Dalam firman Allah SWT yang artinya, “Dan
bila kamu akan membaca Al-Qur’an, maka mintalah perlindungan kepada Alloh dari
(godaan-godaan) syaithan yang terkutuk.” (QS. An-Nahl: 98)
Itulah tadi
postingan kali ini, semoga bermanfaat dan jangan lupa tungguin postingan yang
selanjutnya.
Wassalamualaikum wr.wb
0 komentar:
Posting Komentar