Assalamualaikum
wr.wb.
Al-Quran? Al-Qur’anul Kariim adalah firman
Allah SWT yang menjadikannya sebagai pedoman umat manusia dan mengajarkan,
menuntun kepada petunjuk untuk mendapatkan kebaikan, keberkahan dan keselamatan
baik di dunia maupun di akhirat. Seseorang yang membaca, mempelajari, memahami
dan mengamalkan Al-Quran dijanjikan Allah SWT syurga yang indah, kecukupan
dalam hidupnya, kemurahan rezeki, pahala, meleburkan dosa serta dikabulkannya
segala pinta dan doa yang diharapkannya. Selain itu Allah SWT menggolongkan dirinya bersama orang-orang
mu’min yang mendapatkan Rahmat dan Syafa’atNya ketika hari kiamat nanti. Jadi,
pada kali ini saya akan memposting adab yang ke-5 tentang Adab Membaca
Al-Quran. Ada beberapa cara adab atau perilaku ketika seorang muslim membaca
Al-Quran agar mendapatkan kesempurnaan dan mampu memahami serta meresap apa
saja makna yang terkandung dalam tiap ayat Al-Quran :
1. Membersihkan mulut dan menggosok gigi
terlebih dahulu dengan siwak
Dengan tujuan agar ketika membaca Al-Quran,
mulut terasa segar dan wangi dan membaca pun dapat dilakukan enak dan tenang.
2. Mensucikan diri dengan wudhu terlebih
dahulu
Berwudhu sebelum menyentuh dan membaca
Al-Quran merupakan perilaku penting agar diri ini dalam keadaan suci terhindar
dari hadas kecil maupun hadas besar. Karena Al-Quran merupakan Kitab suci yang
harus dijaga kebersihan dan kesuciannya, seperti yang dikatakan oleh shahih
Imam Haromain berkata ” Orang yang membaca Al-Quran dalam keadaan najis, dia
tidak dikatakan mengerjakan hal yang makruh, namun dia telah meninggalkan
sesuatu yang utama”.(At-Tibyan, hal. 58-59)
3. Membaca dengan suara yang lembut, pelan
(tartil), tidak terlalu cepat agar dapat memahami tiap ayat yang dibaca
Rasulullah SAW dalam sabda mengatakan “Siapa
saja yang membaca Al-Quran sampai selesai (Khatam) kurang dari 3 hari, berarti
dia tidak memahami”. (HR. Ahmad dan para penyusun kitab-kitab Sunan)
Bahkan sebagian dari para Sahabat Rasulullah
membenci pengkhataman Al-Quran sehari semalam, dengan berdasarkan hadits
diatas. Rasulullah SAW sendiri menyuruh sahabatnya untuk mengkhatamkan Al-Quran
setiap 1 minggu (7 hari) (HR. Bukhori dan Muslim) begitu pula yang dilakukan
oleh Abdiullah Mas’ud, Utsman bin Affan, Zaid bin Tsabit mereka mengkhatamkan
Al-Quran seminggu sekali.
5. Membaca Al-Qur’an dengan khusyu’, penuh
penghayatan, dengan hati yang ikhlas, mampu menyentuh jiwa dan perasaan bila
perlu dengan menangis
Allah SWT menerangkan pada sebagian dari
sifat-sifat hambaNya yang shalih adalah “Dan mereka menyungkur atas muka mereka
sambil menangis dan mereka bertamba khusyu”. ( QS.Al Isra :109 ). Teteapi tidak
demikian bagi seorang hambaKu dengan pura-pura menangis dengan tangisan yang
dibuat-buat.
6. Membaguskan suara ketika membaca Al-Quran
Dalam sabda Rasulullah SAW yang berbunyi
“Hiasilah Al-Quran dengan suaramu.”(HR. Ahmad, Ibnu Majah dan Al-Hakim). Di
dalam hadits lain dijelaskan, “Tidak termasuk umatku orang yang tidak melagukan
Al-Qur’an.” (HR. Bukhari dan Muslim). Dalam pengertian dari hadits tersebut
adalah membaca Al-Quran dengan baik dan benar mengerti makhroj (tanda baca),
harakat ( panjang pendeknya bacaan), mengerti tajwid dsb. Sehingga tidak
melewatkan hukum dan ketentuan dari membaca Al-Quran, bila sudah cukup mengerti
lantunan dari tiap-tiap ayat yang dibacakan agar terdengar indah dan menyentuh
Qolbu.
7. Membaca Al-Qur’an dimulai dengan
isti’adzah.
Dalam firman Allah SWT yang artinya, “Dan
bila kamu akan membaca Al-Qur’an, maka mintalah perlindungan kepada Alloh dari
(godaan-godaan) syaithan yang terkutuk.” (QS. An-Nahl: 98)
Itulah tadi
postingan kali ini, semoga bermanfaat dan jangan lupa tungguin postingan yang
selanjutnya.
Wassalamualaikum wr.wb
0 komentar:
Posting Komentar